Meski bernama Bukit Kelam, namun obyek wisata ini tidak kelam seperti namanya. Dinamai demikian, karena di Bukit Kelam ini terdapat batu-batu yang berwarna hitam. Sama seperti bukit-bukit lainnya, bukit ini menawarkan pemandangan pepohonan dan udara yang segar hasil dari fotosintesis tanaman-tanaman yang ada di Bukit Kelam ini. Taman Wisata Alam Bukit Kelam ini terletak di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.
Namun yang menjadi berbeda dari bukit-bukit lainnya yaitu adanya flora langka yang tumbuh disini, seperti meranti (shorea sp), bangeris (koompassia sp), tengkawang (dipterocarpus sp), kebas-kebas (podocarpusceae), anggrek (archidaceae), dan kantong semar raksasa. Ada juga si lucu beruang madu dan teman-teman faunanya yang juga cukup langkah antara lain, trenggiling (manis javanica), kelelawar (hiropteraphilie), dan alap-alap (acciptiter badios).
Di Bukit Kelam ini, aku berkesempatan melihat Rumah Panjang (rumah tradisional suku Dayak) Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang yang memiliki arsitektur khas. Unik dan lucu menurutku.
Akses untuk mendaki puncak dari Bukit Kelam ini yaitu melalui sebuah tangga batu yang menuntun kita menuju ke atas, ketinggiannya kira-kira 90 meter. Setelah lelah mendaki, dari atas bukit ini kita bisa melihat Sungai Kapuas, Sungai Melawi, Kota Sintan, dan keindahan alam lainnya. Menyenangkan sekali, semua terlihat kecil-kecil seperti sebuah miniatur.
No comments:
Post a Comment