.quickedit{ display:none; }

Tujuan Puasa Untuk Pensucian Rohani

Ibadah puasa merupakan hal yang esensial bagi pensucian ruhani. Selama ini kita sibuk akan dunia sedangkan akhirat atau kerohanian kita sering terlupa, padalah hal terakhir ini yang akan menjadi jaminan kita nanti di akhirat. Bukan harta, tahta, maupun derajat. Maka puasa ramadhan ini menarik kita untuk mempertajam “naluri kerohanian” kita. Sehingga dengan puasa ramadhan ini maka seharusnya menjadikan kita insan yang selalu mengedepankan akhirat daripada dunia setelah Ramdhan berlalu.

Pesan pokok dari Ramadhan adalah Kurangi makanan jasmaniah dan tingkatkanlah makanan rohaniah. Karena di dalam fitrat manusia terdapat ketentuan bahwa semakin sedikit dia makan maka sedemian itu pula akan terjadi tazkiyatunnafs (pensucian jiwa). Cara yang tidak hanya dilakukan oleh kita kaum muslimin bahkan telah dilakukan ribuan tahun lalu oleh pemeluk ajaran para nabiullah terdahulu.
Jadi kita harus kita garisbawahi adalah bahwa manusia tidak hidup dari nasi saja, melainkan ada makanan lainnya. Mengabaikan kehidupan abadi di akhirat sama saja dengan mengundang kemurkaan Tuhan ke atas diri kita. Sehingga puasa Ramadhan itu tidak berarti hanya menahan lapar dan haus untuk suatu jangka waktu saja. Selama sedang berpuasa, kita sibuk berdzikir mengingat Tuhan. Rasulullah s.a.w. selalu menyibukkan diri dengan beribadah selama bulan Ramadhan. Dalam bulan tersebut kita harus meninggalkan kecenderungan kita terhadap makanan dan minuman serta sepenuhnya menghadapkan diri kepada Ilahi.
Sial sungguh manusia yang diberkati dengan makanan jasmani tetapi mengabaikan makanan ruhani. Makanan jasmani jelas memperkuat raga tubuh, sedangkan makanan ruhani memelihara kalbu dan memperkuat fitrat keruhanian. Carilah rahmat Tuhan karena semua pinta dibukakan berkat Rahmat-Nya.

No comments:

Post a Comment

Subscribe in a reader